
Kapolres Minahasa AKBP Denny Situmorang, SIK, Foto: mediarealita.com/TL
TONDANO, MEDIAREALITA.COM – Roda pembangunan di daerah, termasuk di Kabupaten Minahasa sedikit tersendat apabila segi Kamtibmas dinilai belum maksimal.
Menurut Kapolres Minahasa AKBP Denny Situmorang, SIK, sekarang ini yang menjadi permasalahan adalah maraknya informasi lewat Media Sosial (Medsos) terkait Kamtibmas yang terlalu berlebihan.
“Pelaku usaha atau investor yang berkeinginan berinvestasi di Minahasa tentunya berharap bisa melakukan kegiatan usaha dengan damai, Namun merasa akan berpikir karena image atau bayangan yang terbentuk lewat Medsos,” ungkapnya saat ditemui wartawan di ruangannya, Selasa (3/3).
Katanya, ia lihat dengan mata kepala sendiri kalau Tondano sangat aman. Tapi orang luar yang hanya lihat lewat postingan – postingan medsos pasti akan merasa takut.
“Itu merubahnya susah,” tukasnya.
Selanjutnya, terkait Rapat bersama Forkopimda, Kapolres mengatakan salah satu hasilnya adalah kerjasama pemerintah dengan TNI/Polri dalam menjaga Kamtibmas.
Ia pun telah mengistruksikan kepada seluruh jajaran Polsek untuk rutin melakukan patroli dan razia.
“Yang Mabuk dan buat keonaran serta yang kedapatan bawa sajam ditindak, tidak ada ampun!” tegasnya.
Alasan jaga diri sehingga membawa sajam, katanya, tidak dapat dibenarkan oleh hukum.
“Semua prilaku kita diatur oleh hukum,” tuturnya.
Sajam hanya dapat ditolelir apabila untuk keperluan dapur atau bercocok tanam. Itu berarti ukuran dan jenisnya sudah diketahui bersama.
“Kalau samurai, tombak dan badik, pasti itu bukan untuk berkebun,” ujarnya.
Situmorang mengimbau warga jika merasa terancam langsung melapor ke Polsek terdekat.
Imbuhnya, tindakan tegas berlaku juga bagi personil kepolisian yang kedapatan mabuk.
“Saya akan tindak dengan tegas baik dari sisi pelanggaran maupun tindakan fisik. Saya Sikat!” pungkasnya.
Terry