Terakhir Terlihat Tanggal 19 Januari, Lansia di Rerer Ditemukan Meninggal di Rumahnya

Terakhir Terlihat Tanggal 19 Januari, Lansia di Rerer Ditemukan Meninggal di Rumahnyaby Redaksi Realitaon.Terakhir Terlihat Tanggal 19 Januari, Lansia di Rerer Ditemukan Meninggal di RumahnyaKOMBI, REALITA – Desa Rerer Satu Kecamatan Kombi digegerkan dengan penemuan mayat perempuan Lanjut Usia (Lansia) bernama Tresye Rive Tambalean (65), Kamis (23/1). Penemuan mayat bermula dari merebaknya aroma tidak sedap dari rumah korban yang tercium oleh tetangganya yang berjarak sekitar 6 meter, Johan Sumampouw (70), sejak Rabu (22/1) pukul 20.00 Wita. Keesokan harinya (Kamis), […]

KOMBI, REALITA – Desa Rerer Satu Kecamatan Kombi digegerkan dengan penemuan mayat perempuan Lanjut Usia (Lansia) bernama Tresye Rive Tambalean (65), Kamis (23/1).

Penemuan mayat bermula dari merebaknya aroma tidak sedap dari rumah korban yang tercium oleh tetangganya yang berjarak sekitar 6 meter, Johan Sumampouw (70), sejak Rabu (22/1) pukul 20.00 Wita.

Keesokan harinya (Kamis), sekitar pukul 06.30 wita, Johan mendatangi rumah Korban. Dari dekat bawah (kolong) rumah korban, ia melihat ada tetesan air dan berbau busuk.

Johan pun segera menemui saudara kandung korban, Paul Tambalean (68) dan meminta agar segera mengecek rumah korban dan keadaan korban di rumahnya.

 Pukul 07.00 wita keduanya menuju rumah korban dan tercium bau busuk yang menyengat, sehingga mereka langsung menghubungi Pemerintah Desa dan Pihak Kepolisian Sektor Kombi.

Kapolsek Kombi AKP Hilman Rohendi, S.Pd, Kanit Reskrim dan Kasi Propam dan anggota langsung menuju ke TPK bersama pihak Puskesmas Kombi serta aparat Desa dipimpin Hukum Tua Drs, Terry Sinaulan.

Aroma bau busuk pun akhirnya terungkap penyebabnya. Korban yang hidup sendirian semenjak ditinggal mati suami, sementara anaknya Ferdinan Rarumangkay berdomisili di Kota Manado itu, ditemukan sudah meninggal dunia.

Menururut pengakuan Johan, sebagai tetangga dekat,  ia tidak pernah mendengar keributan ataupun sesuatu yang mencurigakan di rumah korban. Korban diakuinya tidak pernah berselisih paham dengan orang lain.

Kapolsek Kombi AKP Hilman Rohendi berbincang dengan anak korban

Sementara saudara kandung korban, Paul Tambalean, menyebutkan terakhir kali melihat korban pada hari Minggu (19/1).

Saat itu, menurut pengakuan Paul, korban sempat mengeluh sakit batuk.

Anak korban, Ferdinan Rarumangkay menerangkan pada akhir Desember 2019, almarhum sering mengeluh sakit nyeri pada bagian telinga kanannya serta kepala terasa pusing.

Dari hasil pemeriksaan luar oleh pihak Puskesmas Kecamatan Kombi, dr Davit Pua menjelaskan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban sehingga dugaan sementara korban meninggal karena sakit.

Pihak keluargapun menolak dilakukan otopsi. Dan almarhum langsung dimakamkam pada hari ini juga.

Terry

banner 468x60

Related Posts