KOMBI, REALITA – Menanggapi pemberitaan salah satu media online terkait dugaan penyalahgunaan ADD dan DD Desa Rerer Tahun 2018, Hukum Tua Jemmy Manueke, SH angkat bicara.
Dijelaskannya, kegiatan ADD dan DD Desa Rerer tahun 2018 sudah dilaksankan dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, mulai dari Musyawarah Desa, Rencana Kegiatan Kerja Pemerintah Desa, dan Pembuatan Proposal dan RAB Desa.
“Untuk itu saya menyampaikan kepada pembawa berita agar tidak mencemarkan nama baik Desa Rerer yang kami cintai ini,” tegasnya.
Ia pun menuturkan kegiatan DD dan ADD tahun 2018 telah dilaksanakan Monitoring/Monev dari pihak Kecamatan, Dinas PMD Kabupaten Minahasa dan Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Minahasa dan Dinas PMD Propinsi Sulut.
Lanjutnya, pemeriksaan berlangsung dua kali yakni tanggal 21 Maret 2019 dan 17 September 2019.
“Oleh karena itu, dugaan penyalahgunaan yang diberitakan adalah data yang tidak akurat alias tidak mendasar,” tandasnya.
Terkait pemberitaan yang menyebut Hukum Tua tidak beritikad baik saat didatangi wartawan, dirinya justru mempertanyakan kapasitas oknum yang datang karena tidak mau memperlihatkan KTP dan kartu Pers saat diminta.
“Saya atas nama pemerintah Desa Rerer minta klarifikasi atas pemberitaan yang dimuat. Sekali lagi kami Perangkat Desa dan Pemerintah Desa Rerer, siap menerima siapa saja yang datang dan pihak – pihak yang ingin mengetahui keadaan Desa Rerer yang kami cintai,” tuturnya.
Perihal tudingan laporan pertanggungjawaban yang mungkin tidak sesuai, ia pun menegaskan akan melampirkan dokumen- dokumen desa dan foto- foto kegiatan.
Terry
